Wednesday, September 2, 2015

Matahari, Kamu Dimana?

Langit tidak sedang benar-benar tidur. Walau malam tiba. Dengan setia, langit terus menemani hujan. 
Membiarkan tetesan demi tetesan pada hujan untuk menjatuhkan dirinya pada pelukan bumi. Untuk mencurahkan, berbagi dan menunggu.
Mencurahkan rindu-rindu yang ada dalam setiap tetesnya.
Berbagi kisah demi kisah yang terkandung pada tetesan hujan yang berjatuhan.
Menunggu matahari untuk menerangi langit kembali, agar hujan berhenti.
Matahari entah sedang apa? Dimana? Kemana?

Hujan semakin menderaskan dirinya. Dengan penuh harap agar matahari kembali menjalankan tugasnya untuk menyinari bumi. Menyinari hujan.
Bukan mengeringkan, karena hujan tidak butuh untuk dikeringkan.
Hujan sudah cukup kering. Ia sudah benar-benar tidak dapat menjatuhkan tiap tetesan hingga sampai ke bumi. Semua sudah kering di tengah jalan. 
Mengambang begitu saja.









With love,
Hujan

No comments:

Post a Comment