Banyak yang mengatakan bahwa cinta berawal dari mata yang kemudian turun ke hati.
Dari suara yang kemudian melembutkan hati.
Dari sentuhan yang kemudian menghangatkan hati.
Dari tindakan yang kemudian membukakan hati.
Kalau begitu, bagaimana orang yang tidak bisa melihat mengenal cinta?
Bagaimana orang yang tidak bisa mendengar mengenal cinta?
Bagaimana orang yang tidak mememiliki lengan mengenal cinta?
Bagaimana orang yang lemah mengenal cinta?
Apakah mereka tidak bisa merasakan kehadiran cinta?
Atau bahkan, sekedar mengenalnya?
Kalau cinta itu berupa wujud, bagaimana caranya seseorang mencintai Tuhan yang tidak terlihat wujudnya?
Kalau cinta itu berupa suara, bagaimana caranya kamu mencintai seseorang bila tidak bisa mendengar?
Kalau cinta itu berupa sentuhan, bagaimana caranya kamu mencintai seseorang bila tidak tersentuh?
Kalau cinta itu berupa tindakan, bagaimana caranya kamu mencintai seseorang yang sedang sakit dan tidak berdaya?
Apakah mereka tidak bisa merasakan kehadiran cinta?
Atau bahkan, sekedar mengenalnya?
Kalau seseorang saja bisa mencintai tanpa melihat, kenapa kamu harus mempermasalahkan wujud?
Kalau seseorang saja bisa mencintai tanpa mendengar, kenapa kamu harus mempermasalahkan ketika tidak mendapat rayuan manis?
Kalau seseorang saja bisa mencintai tanpa sentuhan, kenapa kamu harus mempermasalahkan ketika tidak mendapat belaian atau genggaman?
Kalau seseorang saja bisa mencintai tanpa tindakan, kenapa kamu harus mempermasalahkan ketika tidak lagi mendapat bunga dan lainnya?
Apakah cinta sesempit itu?
Seseorang yang tidak bisa melihat pun memiliki cinta.
Seseorang yang tidak bisa mendengar pun memiliki cinta.
Seseorang yang tidak memiliki lengan pun memiliki cinta.
Seseorang yang tidak berdaya pun memiliki cinta.
Jadi cinta itu apa?
Cinta tidak hanya sebatas ketulusan dan kesetiaan. Cinta itu abstrak.
Cinta hanya bisa dirasakan oleh rasa, tanpa kata, tanpa wujud, tanpa sentuhan dan tanpa pamrih. Karena cinta yang sesungguhnya tidak memiliki definisi.
Kalau seseorang saja bisa mencintai tanpa mendengar, kenapa kamu harus mempermasalahkan ketika tidak mendapat rayuan manis?
Kalau seseorang saja bisa mencintai tanpa sentuhan, kenapa kamu harus mempermasalahkan ketika tidak mendapat belaian atau genggaman?
Kalau seseorang saja bisa mencintai tanpa tindakan, kenapa kamu harus mempermasalahkan ketika tidak lagi mendapat bunga dan lainnya?
Apakah cinta sesempit itu?
Seseorang yang tidak bisa melihat pun memiliki cinta.
Seseorang yang tidak bisa mendengar pun memiliki cinta.
Seseorang yang tidak memiliki lengan pun memiliki cinta.
Seseorang yang tidak berdaya pun memiliki cinta.
Jadi cinta itu apa?
Cinta tidak hanya sebatas ketulusan dan kesetiaan. Cinta itu abstrak.
Cinta hanya bisa dirasakan oleh rasa, tanpa kata, tanpa wujud, tanpa sentuhan dan tanpa pamrih. Karena cinta yang sesungguhnya tidak memiliki definisi.
With love,
No comments:
Post a Comment