23 Desember 2013, akhirnya isu-isu yang berterbangan mengenai tarif parkir Depok Town Square, atau yang lebih akrab dengan sebutan Detos, terjadi pada saya. Isu? Isu apa?
Sebelumnya, saya memang tidak begitu peduli terhadap cerita dari teman-teman saya mengenai hal ini, sampai akhirnya hal tersebut terjadi pada saya. Tidak ada maksud untuk menyebarkan isu tidak sedap, hanya hal ini agar benar-benar ditindak lanjuti oleh pihak terkait sehingga pengunjung tidak atau merasa dirugikan. Sebenarnya, sadar atau tidak, jika hal ini terus dibiarkan maka Detos sendiri yang akan merasakan kerugian sebagai buah yang mereka tanam sendiri. Mungkin, Detos tidak akan kehilangan pengunjung tetapi akan kehilangan pemasukan dari hal 'parkir-memarkir ini.' Mengapa? Karena, para pengunjung nantinya akan lebih memilih untuk parkir ditempat lain dan tidak lagi mempercayai Detos.
Memang, saya dapat dikategorikan sebagai pengunjung "jarang" berkunjung, yang hanya akan datang kalau ada keperluannya saja. Dan hari ini, Detos mendapatkan kunjungan dari saya. Tetapi sayang, sambutannya membuat saya sangat kecewa.
Tepat pukul 15:13 WIB saya sampai (begitu pun yang tertera pada karcis parkir. Fyi, saya menggunakan motor). Setelah keperluan kami (saya dan tante) selesai, kami pun langsung pulang. Tepat pukul 20:45 WIB saya keluar, dan tarifnya...... sepuluh ribu rupiah! Terkejut.
Jujur saja, tadinya saya ingin menanyakan kebenaran tarifnya kepada petugas loket karcis (perempuan), tetapi melihat antrian motor yang cukup panjang, akhirnya saya urungkan. Saya pun tidak tahu berapa tarif per jamnya, karena pada papan tarif parkirnya pun, baik motor maupun mobil, tidak tertera sama sekali. Di hapus. Tapi, setahu saya untuk 2 jam pertama dikenakan dua ribu rupiah, dan 1 jam berikutnya dikenakan seribu rupiah (atau bahkan 500 rupiah?). Jika melihat pusat perbelanjaan tetangga sebelah, tarif parkirnya seperti itu. Jika salah tolong benarkan!
Tidak hanya tarif parkir yang tidak tertera pada papan, baik yang di dalam mau pun luar area parkir, setiap pengunjung yang keluar pun tidak diberi struk. Saya memperhatikannya. Dan tadi pun, dilayar komputer tidak tercantum tarif parkir saya. Pada umumnya, biasanya dan seharusnya, tercantum. Kelihatannya petugas loket karcis Detos suka sekali "menembaki" para pengunjung dengan tarif parkirnya, ya?
Kalau memang tarifnya naik, ya sosialisasikanlah!
Mari kita hitung,
Jika tarifnya dikenakan 2000 rupiah pada 2 jam pertama dan 1000 rupiah pada satu jam berikutnya, berarti 4 jam seharusnya dikenakan 5000 ribu rupiah. Mengambil keuntungan sebanyak 5000 rupiah.
Jika tarifnya dikenakan 2000 rupiah pada 2 jam pertama dan 500 rupiah pada satu jam berikutnya, berarti 4 jam seharusnya dikenakan 3.500 rupiah. Mengambil keuntungan sebanyak 6.500 rupiah.
Oke, anggaplah tarif parkir sudah naik. Jika 2 jam pertamanya adalah 2000 rupiah dan satu jam berikutnya pun 2000 rupiah, maka 4 jam saja totalnya seharusnya 8000 rupiah. Mengambil keuntungan sebanyak 2000 rupiah.
Silahkan kali kan sendiri keuntungan yang diperoleh dari setiap motor per harinya. Sangat menguntungkan sekali, bukan? Tentu.
Benar-benar mengecewakan, dan memalukan.
Mungkin sebagian dari kalian akan berkata, "ya sudahlah" atau " ya sudah, ikhlaskan!"
Sebenarnya, bukan persoalan kedua hal tersebut, tetapi akan menimbulkankebiasaan dan menghilangkan kepercayaan.
Jika hal ini dibiarkan, maka kalimat "ah, itu sih udah biasa" akan muncul, hal ini akan menjadi kebiasaan dan lumrah bagi kita semua, dan "para penempak" pun akan semakin diuntungkan dan tersenyum lebar. Anggap saja kepercayaan pengunjung terhadap Detos semakin lama semakin luntur, coba biarkan dan hitung seberapa banyak pengunjung yang akan mempercayai Detos untuk memarkirkan kendaraannya di sana. Akankah menurun atau meningkat?
Coba ya, tolong benar-benar ditindak lanjuti!!
Dan bagi para pengunjung, wajib lebih berhati-hati lagi! Usahakan untuk selalu mengecek jam masuk dan keluar, mintalah struk kepada petugas dan lebih kritis.
Oh, sebelum menulis mengenai ini, saya pun juga telah searching terlebih dulu. Dan inilah yang saya temukan:
PS: maaf bagi yang namanya ada di atas tetapi tidak izin terlebih dahulu untuk mempostingnya. Muah! |
Jadi, saya pun menulis mengenai isu ini tidak hanya berdasarkan opini, pencemaran atau pun gosip belaka, ya.
LEBIH HATI-HATI LAGI TEMAN-TEMAN!
With love,
No comments:
Post a Comment