Inspirasi bisa datang dari mana dan kapan saja. Begitu pun dengan tulisan ini, yang terinspirasi dari seorang teman yang sepertinya sedang diberi ujian oleh-Nya untuk naik kelas.
Kita semua tahu, bahwa tidak ada pertanyaan tanpa jawaban.
Tidak ada gembok tanpa kunci.
Dan, tidak ada masalah tanpa solusi.
Hanya satu yang kita butuhkan, waktu.
Waktu untuk menjawab.
Waktu untuk membuka gembok.
Dan, waktu untuk menemukan solusi.
Kehidupan yang kita jalani ini sama halnya seperti sekolah. Dimana kita belajar lalu mendapatkan ujian. Ujian untuk mengukur apakah kita sudah pantas naik kelas atau belum. Begitu pun dengan kehidupan. Tidak ada ujian yang mudah. Itulah sebabnya kita diharuskan belajar agar bisa menjawab setiap soal ujian yang diberikan oleh para guru.
Bedanya, ketika sekolah, kita merasakan setiap pembelajaran yang diberikan, karena bersifat teoretis. Sedangkan dalam kehidupan yang kita jalani ini, pembelajaran yang kita dapatkan berasal dari banyak hal dan bersifat praktikal. Kita melihat, merasa dan mendengar.
Melihat kesalahan yang dilakukan orang lain.
Merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain.
Dan mendengar apa yang dikatakan orang lain.
Semua itu kemudian kita pelajari.
Kehidupan sedang melatih kita untuk menjadi seseorang yang lebih hebat.
Ketika sekolah, kita merasa bahwa beban dari tas yang kita bawa begitu berat. Seiring dengan berjalannya waktu, kita merasa bahwa beban dari tas itu begitu ringan. Bukan karena berkurangnya beban dari tas tersebut, tapi karena kita yang semakin tumbuh dan menjadi lebih kuat. Sama halnya seperti kehidupan. Kedua pundak kita menjadi semakin kuat untuk mengangkat beban yang begitu berat.
Berterima kasihlah ketika kamu masih diberi ujian.
Ujian adalah mesin detak jantung manusia.
Memang memberatkan, tapi menguatkan.
Memang tidak mudah, tapi mengajarkan.
Memang tidak sebentar, tapi mengindahkan.
Karena tidak ada 'naik kelas' yang mudah.
Tanpa ujian.
Tanpa usaha.
Tanpa pembelajaran.
Ketika kamu naik kelas, kamu akan berterima kasih pada apa yang sudah kamu lalui. Percayalah.
No comments:
Post a Comment