Saturday, July 21, 2012

Hujan

Hujan telah berbeda. Dan ia tidak akan pernah sama. 
Hujan telah kehabisan air. Semua tertumpahkan setahun yang lalu, hingga kering dan lelah.
Kini hujan telah mengeras.

Tidak ada air yang dapat ia teteskan, tetapi ia merindukan hujan yang dulu.
Merindukan kelembutan dalam dirinya. Kekasaran telah merubahnya menjadi sosok yang tidak mudah untuk dapat mempercayai siapa pun, termasuk matahari. Ia membutuhkan waktu untuk mempercayainya dan menganggap bahwa semuanya tidak sama. Sampai tiba waktunya.

Pelangi telah merusak citra semua makhluk yang sejenis dengannya, hanya dengan apa yang ia lakukan. Memberikan kepercayaan kembali kepada ciptaan Tuhan yang lain tidaklah mudah. Kini hujan sedangkan mencoba menjadi lembut kembali.



With love,

No comments:

Post a Comment