Indonesia,
negara yang memiliki beraneka ragam bahasa, kebudayaan serta keindahan alam yang
tidak akan pernah bisa ditiru oleh negara mana pun. Sebesar apa pun negara lain
berusaha untuk meniru, yang originallah yang selalu paling baik dan berkualitas.
Kita seharusnya bersyukur dengan keindahan alam yang Tuhan berikan kepada
Indonesia. Karena kita tidak hanya sekedar melihatnya, tapi juga menikmati setiap
keindahan yang ada.
Sebagian
dari penduduk Indonesia mungkin merasa lebih keren jika dapat mengelilingi
dunia. Berfoto dengan panorama terbaik. Tapi jangan tinggalkan Indonesia. Karena
Indonesia, seperti hati.
Terkadang,
ketika seseorang sedang berada dalam tahap pendekatan. Mereka akan berusaha
sekeras mungkin untuk mengetahui bagaimana perasaan dari seseorang tersebut
kepada dirinya. Ia menyelami orang tersebut lebih dalam, untuk mengetahui
tentangnya lebih jauh. Seperti itulah hati Indonesia.
Mungkin yang
kamu lihat dari Indonesia adalah semrawutnya tata kota, banjir, kriminalitas
atau para petinggi yang sedang berebut kursi. Jika dalam hitungan persentase,
mungkin itu hanyalah 5% dari Indonesia yang kamu ketahui. Kenapa tidak menyelam
lebih dalam untuk mengetahui 95% lainnya? Bagaimana kamu bisa menumbuhkan rasa
cinta kalau kamu belum betul-betul mengenalnya?
Perasaan
seseorang memang pada awalnya berawal dari mata. Itulah sebabnya muncul istilah
cinta pada pandangan pertama. Dan aku juga memiliki cinta pada pandangan
pertama kepada Indonesia. Tak
dipungkiri, aku memang mengagumi keindahan alam dari negeri lain, selalu takjub
dengan pemandangan serta kebersihan yang disuguhkan. Hingga suatu hari,
Yogyakarta membantahkan segalanya.
Aku sedang
dalam proses pendekatan dengan negeriku sendiri. Dan semua berawal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat itu adalah libur panjang akhir pekan. Aku
dan kelima temanku memutuskan untuk menghabiskan liburan akhir pekan di
Yogyakarta. Kota yang terkenal dengan gudeg dan bakpianya itu menyuguhkan
kebudayaan Jawa yang bisa dibilang masih cukup kental. Kami menyambangi
beberapa tempat wisata yang ada di Yogya. Ini adalah kali ketiga aku
mengunjungi kota yang dipenuhi dengan anak-anak muda yang kreatif.
Hingga
akhirnya cinta pada pandangan pertamaku muncul saat aku berada di Pantai Pok
Tunggal, daerah Gunung Kidul. Di sana, terdapat beberapa pantai yang bisa kamu
kunjungi. Pemandangannya tidak kalah dengan negeri-negeri lain. Suara ombaknya,
senjanya dan tebingnya menambahkan rasa cinta yang awalnya hanya sebatas
pandangan kini turun ke hati. Menetap di sana.
Tebing yang ada di Pantai Pok Tunggal |
Pemandangan saat Senja tiba di Pantai Pok Tunggal |
Pantai Pok Tunggal, tidak kalah indah dengan pantai-pantai yang ada di negeri lain, bukan? |
Presentase
pendekatanku dengan Indonesia bertambah sedikit demi sedikit. Rasa banggaku
bermunculan. Bangga karena telah membiarkan diri ini menyelami Indonesia lebih
dalam. Bangga dengan negeri sendiri. Perasaanku kepada Indonesia bertambah. Dan
sangat bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikan Indonesia keindahan alam
dengan sejuta pesonanya.
Memang,
akhir-akhir ini pemerintahan di Indonesia sedang bermasalah, atau mungkin
selalu bermasalah? Entahlah. Sebagian dari para penduduk Indonesia pun
kelihatannya sudah muak dan ingin hijrah dari negeri ini. Bukan, itu bukan
solusi yang tepat. Tinggalkan orangnya bukan negaranya.
Bagaimana
pun, pendekatanku dengan Indonesia akan terus berjalan. Menyelami 95% yang
tidak aku ketahui dari Indonesia. Membiarkan cinta yang tertanam di mata tumbuh
ke hati. Jiwa yang berkebangsaan Indonesia ini tidak akan dilunturkan. Bersyukur,
karena aku masih cinta.
With love,
bagus bgt pict na, btw nice post kak'
ReplyDeletewww.enasnasrudin.com
Terima kasih ya udah mampir dan baca-baca, hope you enjoyed it! :)
Delete